PERANG DUNIA II
MAKALAH
Di Buat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Indonesia dan
Dunia Dalam Sejarah
Yang
dibina oleh Drs.MZ. Arifin Anis.,M.Hum
Oleh
Noor Adha Eriyadi
A2A212018
MAGISTER
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (MPIPS)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2012
- 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perang adalah
sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan
dengan menggunakan kekerasan) antara dua atau lebih kelompok manusia untuk
melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan. Perang secara purba di
maknai sebagai pertikaian bersenjata. Di era modern, perang lebih mengarah pada
superioritas teknologi dan industri. Hal ini tercermin dari doktrin angkatan
perangnya seperti "Barang siapa menguasai ketinggian maka menguasai
dunia". Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan atas ketinggian harus dicapai
oleh teknologi. Namun kata perang tidak lagi berperan sebagai kata kerja, namun
sudah bergeser pada kata sifat. Yang memopulerkan hal ini adalah para jurnalis,
sehingga lambat laun pergeseran ini mendapatkan posisinya, namun secara umum
perang berarti "pertentangan".
Perang Dunia II adalah konflik militer global yang
terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian
besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi
menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini
merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta
personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat
mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk
melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber
militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal
ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah
manusia.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua
tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut ialah data pertempuran-pertempuran
dan peristiwa penting di setiap benua. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai
Perang Dunia II akan dibahas didalam makalah ini.
B. Rumusan
Masalah.
Adapun rumusan masalah
yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian
Perang?
2. Kapan
terjadinya perang dunia ke II
3. Negara
apa saja yang terlibat perangdunia ke II
C. Tujuan
Penulisan.
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui
kapan terjadinya perang dunia II
2. Mengetahui
faktor apa yang menyebabkan terjadinya perang dunia II
3. Mengetahui
negara-negara yang terlibat perang dunia II
4. Mengetahui
berakhirnya perang duni II
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lahirnya Negara-negara Fasis
Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh
berbeda dengan situasi menjelang PD I. Suasana diliputi ketegangan dan
keinginan balas dendam, terutama negara-negara yang kalah perang. Mereka
dirugikan oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok Sekutu. Pada umumnya
negara-negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu
mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham
ultranasionalisme. Dari paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara
fasis. Negara-negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
1. Fasisme di Jerman
PD I Jerman mengalami kekalahan dan
penderitaan yang hebat. Namun, di bawah kepemimpinan Adolf Hittler Jerman mulai
bangkit. Melalui Partai Nazi, Adolf Hittler membangun Jerman kembali. Jerman
menganut paham Chauvinisme yaitu paham yang menganggap dirinya lebih unggul
dari ras lainnya. Selain itu juga menganut totaliterisme yaitu paham yang
melaksanakan prinsip bahwa semua diutus oleh negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan.
Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan Hittler untuk mewujudkan kejayaan
Jerman.
a. Menolak
isi Perjanjian Versailes.
b. Membangun
angkatan perang yang kuat.
c. Mengobarkan
semangat anti-Yahudi dengan membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi.
d. Membangun
hubungan kerja sama politik dan militer dengan Jepang dan Italia (Poros
Roberto).
e.
Membentuk polisi rahasia yang disebut
Gestapo.
Seiring dengan perkembangan yang dialaminya, Jerman
mulai berani melakukan politik ekspansi kembali. Jerman melaksanakan politik
Lebensraum (ruang untuk hidup) yaitu gagasan perluasan wilayah melalui perang.
Misalnya dengan menduduki Austria dan Cekoslovakia.
2 . Fasisme di Italia
Italia adalah salah satu negara pemenang dalam
Perang Dunia I. Meskipun menang, Italian merasa kecewa sebab tuntutannya dalam
Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Karena kekecewaannya tersebut, Italia
mulai bangkit di bawah pimpinan Benito Mussolini. Italia berkembang menjadi
negara fasis. Berikut ini usaha-usaha Benito Mussolini untuk mengembangkan
fasisme di Italia.
a. Mengobarkan
semangat Italia Irredenta untuk mempersatukan seluruh bangsa Italia.
b. Memperkuat
angkatan perang.
c. Menguasai
seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau Laut Kita.
d.
Menduduki Ethiopia dan Albania.
3. Fasisme di Jepang
Munculnya fasisme Jepang tidak dapat dipisahkan dari
Restorasi Meiji. Berkat Restorasi Meiji, Jepang berkembang menjadi negara
industri yang kuat. Majunya industri tersebut membawa Jepang menjadi negara
imperialis. Jepang menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu. Fasisme di
Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar
Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo. Untuk memperkuat
kedudukannya sebagai negara fasis, Kaisar Hirohito melakukan beberapa hal
berikut.
a. Mengagungkan
semangat bushido.
b. Menyingkirkan
tokoh-tokoh politik yang anti militer.
c. Melakukan
perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
d. Memodernisasi
angkatan perang.
e.
Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu
yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
Berkembangnya negara-negara fasis
seperti Italia, Jerman, dan Jepang membuat situasi politik di kawasan Eropa
semakin menghangat, dan diwarnai dengan ketegangan yang mendorong terjadinya
Perang Dunia II.
B. Latar Belakang Perang Dunia II
Hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya Perang
Dunia II dapat digolongkan menjadi sebab umum dan sebab khusus.
1. Sebab
Umum
Berikut ini sebab-sebab
umum terjadinya Perang Dunia II.
a. Pertentangan
antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan
bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
b. Persekutuan
mencari kawan.
c. Semangat
untuk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dalam PD I.
d. Perlombaan
senjata antarnegara.
e. Pertentangan
antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan.
f. Kegagalan
Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.
2 . Sebab Khusus ( casus bally bally)
Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan
yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Berikut ini sebab-sebab khusus
terjadinya Perang Dunia II.
A. DI
kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut
Amerika Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.
B. Di
kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia
pada tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali
kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar
Polandia dikuasai Jerman.Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera
menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939 Inggris dan
Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam perkembangannya melibatkan banyak
negara.
C. Jalannya
Perang
Negara-negara yang
terlibat dalam Perang Dunia II juga tidak jauh berbeda dengan Perang Dunia I.
Perang Dunia II dapat dikatakan merupakan ajang balas dendam bagi negara-negara
yang kalah dalam PD I. Negara-negara yang terlibat terbagi dalam blok Sentral
dan blok Sekutu. Berikut ini negara-negara yang terlibat dalam PD II.
1. Blok
Sentral yaitu Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, dan Finlandia.
2. Blok
Sekutu yaitu Inggris, Prancis, Rusia, RRC, Amerika Serikat, Austria, dan
Polandia.
Secara
umum PD II dibagi dalam 3 tahapan berikut.
1. Tahapan
pertama, blok Sentral melakukan ofensif dengan taktik serangan kilat.
2. Tahapan
kedua, merupakan titik balik. Blok Sentral bersifat defensif (bertahan)
sedangkan blok Sekutu lebih banyak melakukan serangan.
3. Tahapan
ketiga, blok Sekutu mulai mencapai kemenangan.
Medan pertempuran PD II lebih luas yaitu
mencakup Eropa, Asia, dan Afrika. Perang dunia II di wilayah Eropa terdiri atas
beberapa medan pertempuran (Front) yaitu front Eropa Barat, Eropa Timur, dan
Eropa Tenggara. PD II juga meluas ke wilayah Afrika, dalam arti untuk perebutan
tanah jajahan bangsa Barat di benua Afrika.
1. Front
Eropa Barat
Perang
di Eropa Barat ini merupakan tahap pertama dari Perang Dunia II. Negara-negara
Sentral yang dipimpin oleh Jerman bertindak ofensif. Jerman melakukan serangan
kilat (blitzreg) menyerbu Demark, Norwegia, belanda, dan Luxembung. Ke arah
Selatan, Jerman menyerbu Prancis lewat belakang daerah pertahanan Maginot.
Jerman berhasil menguasai setengah wilayah Prancis termasuk kota Paris. Prancis
terpaksa menyerah di kota Compiegne.
2. Front
Eropa Timur
Diawali
dengan penyerbuan Jerman ke Danzig, Polandia pada tanggal 1 september 1939.
Hampir semua negara-negara di eropa Timur mendukung Jerman kecuali Yugoslavia.
Di bawah pimpinan Joseph Bros Tito, Yugoslavia mengadakan perlawanan gerilya
yang menyulitkan Jerman.
3. Front
Eropa Tenggara
Jerman
di bawah pimpinan Erwin Rommel memulai serangan dari Rumania menuju Balkan.
Jerman sudah berhasil menguasai Balkan bergerak ke Selatan dalam upaya
menguasai Terusan Suez.
4. Front
Afrika
Pertempuran
di Front Afrikan diawali dari upaya Jerman yang ingin menguasai terusan Suwz.
Untuk itu Jerman yang ingin menguasai terusan Suez. Untuk itu Jerman
memerintahkan Italia untuk menyerbu mesir. Namun serangan Italia dapat dipukul
mundur Sekutu hingga ke Abesinia.
Pada awalnya Amerika Serikat bersikap
netral. Akan tetapi setelah terjadi peristiwa Pearl Harbour tanggal 7 Desember
1941, AS menyatakan perang kepada Jepang. Sekutu membentuk komando gabungan
yang dipimpin Jenderal Dwight Eisenhower. Pada tanggal 6 Juni 1944 terjadi
pertempuran antara Sekutu dan Jerman di Normandia. Jerman dapat dipukul mundur.
Sementara itu, wilayah Asia Pasifk membentuk pertempuran sendiri. Jepang
berhasil menguasai Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Birma. Bahkan
pada tanggal 27 Februari 1942 pertahanan Sukutu di Jawa dapat direbut Jepang.
Peta kekuatan mengalami perubahan setelah terjadi pertempuran di Laut Karang.
Pasukan Sekutu yang dipimpin Jenderal Douglas Mac Arthur dengan Laksamana
Chester W. Nimit menyerbu Jepang sampai Pulau Okinawa.
D. Akhir
Perang
Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap
Australia terhenti dalam pertempuran di Laut Koral. Serangan serupa terhadap
Hawai terhenti di Midway pada bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942 pasukan
Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal (Kepulauan Solomon) dan bulan Februari
1943 pihak Jepang telah dipukul mundur. Pada bulan Februari 1944 pasukan
Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di Kepulauan Marshall,
dan Saipan di Kepulauan Mariana. Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu menjatuhkan
bom atom di kota Hiroshima dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.
Akhirnya Jepang menyerah dan menandatangai perjanjian di atas kapal USS
Missouri tanggal 2 September 1945 di Teluk Tokyo. Blok Sentral pada khirnya
harus menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945. Berikut ini beberapa faktor
penyebab kekalahan Blok Sentral terhadap Sekutu.
1.
Blok Sentral tidak ditunjang oleh
sumber-sumber kekayaan alam yang mencukupi kebutuhan perang.
2.
Jumlah anggota kelompok Sekutu lebih
banyak. Masuknya Rusia ke dalam blok Sekutu memperkuat blok tersebut.
3.
Sekutu memiliki daerah jajahan yang
dapat menunjang kebutuhan perang.
4.
Blok Sekutu memiliki keunggulan
teknologi persenjataan daripada Blok Sentral.
Setelah Perang Dunia II berakhir, maka
negara-negara yang terlibat dalam perang itu, baik yang menang perang maupun
yang kalah perang menempuh upaya perdamaian. Upaya perdamaian itu dilakukan
dengan perjanjian perdamaian. Berbagai perjanjian perdamaian yang pernah
dilakukan di antaranya:
1. Konferensi
Postdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan Sekutu yang dihadiri oleh
Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman, Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin dan
perwakilan dari Inggris Clement Richard Attlee, telah melahirkan
keputusan-keputusan antara lain:
a. Jerman
dibagi atas empat daerah pendudukan yaitu Jerman Timur dikuasai oleh Rusia,
Jerman Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis. Begitu pula kota
Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan Rusia dibagi menjadi
empat yaitu Berlin Timur dikuasai oleh Rusia dan Berlin Barat dikuasai oleh
Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.
b. Danzig
dan daerah Jerman bagian timur Sungai Order dan Neisse diberikan kepada
Polandia.
c. Demiliterisasi
Jerman.
d. Penjahat
perang harus dihukum.
e. Jerman
harus membayar ganti rugi perang.
2. Perjanjian
Perdamaian Sekutu dengan Jepang (1945 di Jepang) melahirkan keputusan-keputusan
antara lain:
a. Kepulauan
Jepang diberikan kepada tentara pendudukan Amerika Serikat (untuk sementara).
b. Kepulauan
Kuril dan Sakhalin diserahkan kepada Rusia sedangkan Manchuria dan Taiwan
diserahkan kepada Cina. Kepulauan-kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada
Amerika Serikat. Korea akan dimerdekakan dan untuk sementara waktu bagian
selatan Korea diduduki oleh Amerika Serikat sedangkan bagian utara diduduki
oleh Rusia.
3. Perjanjian
Perdamaian Sekutu dengan Italia (1945 di Paris) melahirkan keputusan-keputusan
antara lain:
a. Daerah
Italia diperkecil.
b. Trieste
menjadi negara merdeka di bawah PBB.
c. Abessynia
dan Alabania dimerdekakan kembali.
d. Semua
jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris.
e. Italia
harus membayar kerugian perang.
4. Perjanjian
Perdamaian Sekutu dengan Austria (1945 di Austria) melahirkan
keputusan-keputusan antara lain:
a. Kota
Wina dibagi atas 4 daerah pendudukan di bawah Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Rusia.
b. Syarat-syarat
lain belum dapat ditentukan pada saat itu karena keempat negara tersebut belum
dapat mengadakan persetujuan.
5. Perjanjian
Sekutu dengan Hongaria, Bulgaria, Rumania, Finlandia, ditentukan di Paris tahun
1945 dan melahirkan keputusan-keputusan antara lain:
a. Masing-masing
daerah tersebut diperkecil.
b. Masing-masing
daerah harus membayar ganti rugi perang.
E. Dampak
atau Akibat Perang Dunia II
Perang
Dunia II memberikan dampak yang luas dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut
ini dampak PD II dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan kerohanian:
1. Bidang
Politik
a. Amerika
Serikat tidak saja keluar sebagai negara pemenang dalam Perang Dunia II, tetapi
juga sebagai negara penyebab kemenangan sehingga kedudukannya memuncak
seyinggi-tingginya.
b. Rusia
keluar dari Perang Dunia II menjadi kekuatan raksasa yang luar biasa sehingga
ditakuti oleh negara-negara lainnya dan kemudian menjadi saingan berat bagi
Amerika Serikat.
c. Terjadinya
perebutan hegemoni antara Rusia dengan Amerika Serikat di dunia.
d. Jatuhnya
imperialisme politik yang disebabkan munculnya nasionalisme di Asia dan mulai
berkobar dengan hebatnya menentang imperialisme negara-negara Barat (Eropa).
e. Politik
mencari kawan (politik aliansi).
f. Balance
of Power Policy mengakibatkan politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan
bersama (Collective Security) sehingga timbulnya:
g. North
Atlantic Pact (Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia,
Kanada) merupakan perjanjian militer, di mana serangan terhadap salah satu
negara itu. Organisasi ini lebih dikenal dengan nama North Atlantic Treaty
Organization (NATO).
h. Middle
Eastern Treaty Organization (METO) dibentuk pada tahun 1955 dan terdiri dari
negara-negara Turki, Irak, Pakistan, Iran. Terbentuknya METO mendapat tantangan
dari Mesir.
i.
South East Asian Treaty Organization
(SEATO) yang merupakan rantai pertahanan Amerika Serikat di pasifik adalah
usaha untuk membendung kekuatan komunis. Indonesia tidak mau ikut serta di
dalamnya. Semua dilakukan untuk mengepung kekuatan Rusia oleh Amerika Serikat.
Rusia menjawab tantangan tersebut dengan mendirikan negara-negara sekitar
Rumania untuk benteng pertahanan.
j.
Munculnya politik pemecah belah terhadap
negara-negara seperti Jerman, Austria, Wina, Trieste, Korea, Indo-Cina. Mereka
dipecah menjadi beberapa negara pendudukan yang berlainan ideologi dan juga
disusupi oleh paham-paham yang berbeda sehingga mereka akan tetap dan selalu
bersaing.
2. Bidang
Ekonimi
Setelah
Perang Dunia II berakhir, keadaan Eropa sangat kacau dan semakin parah sehingga
Eropa tenggelam dalam kesengsaraan dan penderitaan. Amerika Serikat muncul
sebagai negara kreditor bagi seluruh dunia. Amerika Serikat mengetahui bahwa
Eropa yang rusak akan mudah dicengkeram oleh Rusia dengan komunismenya, karena
itu Eropa dan juga negara lainnya harus dibantu. Berkaitan dengan itu ada
beberapa lembaga donatur di antaranya:
a. Truman
Doctrine (1947), lembaga ini memberi bantuan ekonomi dan militer kepada Yunani
dan Turki.
b. Marshall
Plan (1947), lembaga ini memberi bantuan ekonomi dan militer untuk membangun
kembali ekonomi atas rencana yang terlebih dahulu dibuat oleh negara-negara
Eropa dan disetujui oleh Amerika Serikat.
c. Point
Four Truman. Lembaga ini memberi bantuan kepada negara-negara yang masih
memerlukan bantuan di Asia, dalam bentuk bantuan ekonomi dan militer (Mutual
Security Act = MSA).
d. Colombo
Plan (ciptaan Inggris), lembaga ini mengutamakan kerja sama antarnegara di
bidang ekonomi dan kebudayaan.
3. Bidang
Sosial
Reaksi
yang muncul dalam bentuk kerja sama di antara bangsa-bangsa di dunia. Salah
satu berlatar belakang akibat Perang Dunia II ini mendorong masyarakat dunia
untuk membentuk United Nation Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA)
dengan membantu masyarakat yang menderita dalam bentuk:
a. Memberikan
makan orang-orang yang terlantar.
b. Mengurus
pengungsi-pengungsi dan mempersatukan para anggota keluarga yang terpisah
akibat perang.
c. Mendirikan
rumah sakit dan balai pengobatan.
d. Mengerjakan
kembali tanah-tanah yang telah rusak.
4. Bidang
Kerohanian
Kesengsaraan
yang berkepanjangan akibat Perang Dunia II mendorong manusia untuk mewujudkan
perdamaian yang abadi. Niat ini semakin kuat setelah Liga Bangsa-Bangsa gagal
dalam usaha mencari perdamaian. Maka pada tahun 1946, Liga Bangsa-Bangsa
dihapuskan dan diganti dengan United Nations Organization (UNO) atau Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah diuraikan dalam pembahasan tentang Perang
Dunia II, dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi
Polandia pada tanggal 1 September 1939 dan berakhir pada tanggal 14 Agustus
1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD
II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of
Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun
setelah perang dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua
: yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Didalam Perang Dunia II ini memberikan dampak
yang luas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, dan kerohanian.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II,
akses pada tanggal 15 Nopember 2012 jam 21:41 WIB.
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Perang_Dunia_II_Dan_Pengaruhnya_Terhadap_Indonesia_9.1_(BAB_2),
akses pada tanggal 15 Nopember 2012 jam 19:45 WIB.
http://yamaco.wordpress.com/2008/06/18/perjanjian-kebijakan-setelah-pd-ii/,
akses pada tanggal 15 Nopember 2012 jam 20:06 WIB.
http://neonovan.topcities.com/Perang_Dunia_I_II_serta_implikasinya.htm,
akses pada tanggal 15 Nopember 2012 jam 21:31 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar