BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar
Belakang
Pada awal abad
ke-15 bangsa Eropa mulai mengadakan penjajahan samudera. Tujuannya, mencari
kekayaan dan kejayaan, serta menyebarkan Agama Nasrani.
Salah satu
kebutuhan yang sangat diperlukan oleh bangsa Eropa yang mempunyai iklim dingin
adalah rempah-rempah. Rempah-rempah berguna untuk obat-obatan, penyedap makanan, dan pengawet makanan.
Negara
penghasil rempah-rempah yang terkenal sejak zaman dahulu ialah Indonesia, terutama Maluku.
bangsa Eropa ingin membeli rempah-rempah tersebut secara langsung
dari Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa mereka menyukai rempah – rempah
dari Indonesia. pertama, mutu rempah-rempah Indonesia bagus. Kedua
harganya lebih murah dibandingkan dengan harga di Eropa.
Kedatangan bangsa Eropa ke
Indonesia
Pada awalnya,
tujuan utama bangsa eropa datang ke Indonesia ialah untuk berdagang. Akan
tetapi, tujuan tersebut selanjutnya berubah menjadi menjajah. Beberapa bangsa
Eropa yang pernah datang dan menjajah Indonesia ialah bangsa Portugis, Spanyol,
Belanda, dan Inggris. Belanda merupakan bangsa yang paling lama memjajah
Indonesia, yakni selama 350 tahun.
II.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang masalah di atas
dapat dirumuskan masalah-masalah berikut:
I.
Penjelasan
mengenai Kolonialisme dan Imperialisme serta Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia.
II.
Melacak
Perburuan “Mutiara Dari Timur”
III.
Memahami
Motivasi Nafsu dan Kejayaan Barat
IV.
Latar
Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
V.
Kekuasaan
Bangsa-Bangsa Barat di Indonesia
VI.
Akibatnya
Kolonialisme dan Imperialisme Barat Bagi Bangsa Indonesia
III.
Tujuan
Dari rumusan di atas, ada beberapa
tujuan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Siswa dapat menjelaskan antara kolonialisme dan
imperialisme.
2.
Siswa dapat memahami nafsu dan kejayaan bangsa Barat.
3.
Siswa dapat mengetahui maksud kedatangan bangsa Barat
ke Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Kolonialisme
dan
Imperialisme serta Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
A. PENGERTIAN
1.
Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata
“colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada para petani Yunani
yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih
subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh
negara asal(induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan
harus tunduk pada negara asal
(mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme). Jadi, Kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga
suatu negara di luar wilayah induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah
koloni terletak di seberang lautan dan kemudian dijadikan bagian wilayah
mereka. Kolonialisme adalah
penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk
memperluas negara itu.
2. Imperialisme
Berasal dari kata latin “imperare”
yang artinya menguasai. Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti
raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator
menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka
merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu sistem
penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan
dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan
pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Imperialisme
adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapat
kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.
Walaupun kolonialisme dan
imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun dalam
prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain.
Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah,
sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya.
II.
Melacak Perburuan “Mutiara Dari Timur”
Perlu disadari bahwa Nusantara
merupakan kepulauan yang sangat kaya dan indah. Bagaikan “mutiara dari timur”, Nusantara
memiliki flora dan fauna yang sangat berwarna-warni, hasil dan persediaan
tambang ada dimana-mana, begitu juga hasil pertanian dan perkebunan melimpah
dengan hasil rempah-rempah yang selalu menggugah selera.
Sungguh Tuhan Yang Maha Pemurah
telah menganugerahkan bumi Nusantara yang kaya ini untuk kita semua. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya kita dan keindahan tanah Nusantara itu pula yang
menarik dan menggiurkan bangsa-bangsa lain untuk datang. Sekarang mereka datang
ke Indonesia yang yang sebagai wisatawan,ada yang sebagai penanam modal, ada
yang sedang bekerja seperti konsultan dan lain-lain. Tetapi dalam perjalanan
sejarah Indonesia kedatangan bangsa-bangsa asing di Nusantarayang dimulai abad
ke-16 ternyata telah membawa sebuah perubahan besar dengan terjadinya suatu
masa penjajahan bangsa Barat.
III.
Memahami Motivasi Nafsu dan Kejayaan Barat
Di dalam sejarah bangsa-bangsa di
dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas penjelajahan samudra
ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini
tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk survive, memenuhi kepuasan
dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi
juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan
ekonomi dan kejayaan politik. Pertanyaannya adalah daerah mana yang dimaksud
dunia baru itu? Yang dimaksud dunia baru waktu itu pada mulanya adalah wilayah
atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya Eropa) sebagai penghasil
bahan-bahan yang sangat diperlukan dan digemari oleh bangsa- bangsa Eropa.
Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada,
pala, dan lain-lain.
Mengapa orang-orang Eropa sangat
memerlukan rempah-rempah? Orang- orang Eropa berusaha sekuat tenaga untuk
menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah ini menjadi komoditas
perdagangan yang sangat laris di Eropa. Daerah yang menghasilkan rempah-rempah
itu tidak lain adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropa menyebut daerah
itu dengan nama Hindia. Bagaikan “memburu mutiara dari timur”, orang-orang
Eropa berusaha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah.
Namun dalam konteks penemuan dunia baru itu kemudian tidak hanya Kepulauan
Nusantara saja tetapi juga daerah-daerah lain yang ditemukan orang-orang Eropa
pada periode penjelajahan samudra, misalnya Amerika, dan daerah-daerah lain di
Asia.
Sejarah umat manusia sudah sejak
lama mengglobal. Peristiwa sejarah di suatu tempat sangat mungkin terpengaruh
atau menjadi dampak dari peristiwa lain yang terjadi di tempat yang cukup jauh.
Begitu juga peristiwa kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dilatarbelakangi
oleh peristiwa yang jauh dari Indonesia, misalnya peristiwa jatuhnya
Konstantinopel di kawasan Laut Tengah pada tahun 1453. Serangkaian penemuan di
bidang teknologi juga merupakan faktor penting untuk melakukan pelayaran bagi
bangsa-bangsa Barat menuju Tanah Hindia/Kepulauan Nusantara. Sementara itu
semangat dan dorongan untuk melanjutkan Perang Salib disebut-sebut juga ikut
mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
IV.
Latar
Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
Pada awal
kedatangannya, bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan
perdagangan dan pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan paham dan dasar
pemikiran yang mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai salah satu daerah
jajahan.
Faktor yang
melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur adalah banyaknya
perubahan di Eropa yang meliputi berbagai aspek kehidupan, di antaranya sebagai
berikut :
1. Runtuhnya
Kekaisaran Romawi
Pada masa
kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika
Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa
pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya
runtuh pada tahun 476 M. Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia
pun mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang
kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya
Romawi mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat
pada hukum Romawi menjadi kacau.
2. Perang Salib
Perang ini
terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan
orang Turki Seljuk dan orang-orang Arab. Disebut Perang Salib karena pasukan
Kristen menggunakan tanda salib dalam pakaian mereka. Sementara bagi orang
Islam, perang ini disebut dengan perang suci. Perang Salib berlangsung kurang
lebih 200 tahun yang terbagi dalam tujuh periode.
Penyebab
perang ini salah satunya memperebutkan kota suci Yerusalem. Pahlawan Islam yang
terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut
kembali Kota Yerusalem yang telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100
tahun. Salahuddin mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya
Raja Inggris Richard The Lion Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk mengambil
kembali Kota Yerusalem. Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa dengan membawa
kekalahan.
Beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut :
·
Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk
mengunjungi Yerusalem.
·
Merebut Spanyol yang telah tujuh abad dikuasai oleh
Dinasti Umayyah.
·
Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali
gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di Konstantinopel,
Yerusalem, dan Alexandria.
Dampak adanya Perang Salib adalah sebagai
berikut :
a. Jalur
perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya
Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk
mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
b. Bangsa Eropa
mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan
Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan
pengembangan Iptek secara besar-besaran.
c. Adanya motif
balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena kekalahannya
dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.
3. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke Tangan Turki Utsmani
Pada awalnya
bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari Asia, termasuk dari Indonesia
melalui para pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut Tengah. Akan
tetapi, semua itu berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsmaniyah yang
berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan
wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium.
Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II
menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang
perdagangan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari
daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah
secara langsung.
4. Penjelajahan
Samudra
Faktor-faktor
yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah sebagai
berikut:
·
Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan
bahwa bumi itu bulat mendorong kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya.
Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil
mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang bulat, serta laut-laut di
bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus
yang menyatakan bumi datar.
·
Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang
tertuang dalam buku yang ditulis oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The
Travels of Marco Polo (Perjalanan Marco Polo). Selama ratusan tahun, catatan
perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber informasi tentang Cina bagi bangsa
Eropa.
·
Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan
pelayaran.
·
Adanya ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu
gold (mencari emas atau kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan
kekuasaan), dan gospel (menunaikan tugas suci menyebarkan agama Nasrani).
·
Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang
menjadi pelopor penjelajahan samudra. Semangat para pelaut inilah yang
selanjutnya mendorong penjelajahan samudra oleh bangsa-bangsa Eropa lain.
V.
Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat di Indonesia
a. Portugis
Bangsa
Portugis berhasil menanamkan kekuasan di Indonesia dari tahun 1511-1641. Pada
tahun 151, armada penjelajah Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque
tiba di Malaka dan terlibat peperangan dengan Sultan Malaka, Sultan Mahmud
Syah. Alfonso mengerahkan 18 buah kapal perang ke Malaka. Dalam peperangan
tersebut, Portugis berhasil memaksa Kerajaan Malaka untuk menyerah. Portugis
menguasai Malaka sejak bulan November 1511. Setelah Malaka di kuasai Potrugis,
perdagangan interinsuler yang bebas berubah menjadi perdagangan
monopoli oleh Portugis.
Pada tahun 1522,
dari Pulau Hulu, bangsa Portugis melanjutkan perjalanan ke pulau ternate,
Pelayaran ini dimaksudkan untuk menguasai daerah utama pengahasil rempah-rempah
di Indonesia. Kedatangan armada bangsa Portugis ke Ternate disambut baik oleh
raja-raja Ternate. Apalagi saat ini Portugis banyak membantu Ternate dalam
pertikaian melawan Tidore. Kekuasaan bangsa Portugis di Ternate ditandai dengan
pendirian benteng dan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Setelah
praktek monopoli yang dilakukan Portugis semakin nyata merugikan Ternate, para
penguasa Ternate menolak Portugis. Puncak dari penolakan tersebut terjadi
ketika Sultan Hairun, Raja Ternate dibunuh oleh Portugis. Pada tahun 1575
rakyat Ternate, dibawah pimpinan Baabullah, putra Sultan Hairun menyerang
Portugis dan mengusir dari wilayah Maluku.
b. Spanyol
Pada tahun
1511, bangsa Portugis berhasil merebut dan menduduki Malaka. Kemudian pada
tahun 1512 Portugis datang di Maluku. Tanpa diduga pada tahun 1521 Spanyol
muncul dari arah Filipina dengan kapal Trinidad dan Victoria yang dipimpin oleh
Kapten Sebastian del Cano. Selanjutnya, Spanyol menjalin hubungan dengan
Tidore, saingan berat Ternate.
Portugis
merasa tidak senang ada saingan dari Spanyol di Tidore. Persaingan antara
Portugis dan Spanyol kembali terjadi, namun pada tahun 1529 berhasil
diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa. Isi Perjanjian Saragosa yaitu Spanyol
kembali ke Filipina sedangkan Portugis tetap di Maluku. Saat Portugis
bersitegang dengan Spanyol, hubungan Ternate dan Tidore semakin memanas.
c. Belanda
Pada tahun
1602, dibentuklah VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie), atau
Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur (cukup disingkat Kongsi dagang
milik Belanda) dibawah pimpinan Johan Olderbarnevelt.
Tujuan dibentuknya VOC adalah:
1. Menghindari persaingan tidak sehat
diantara sesama pedagang Belanda.
2. Memperkuat posisi Belanda dalam
menghadapi persaingan dengan pedagang dari bangsa lain.
3. Membantu dana pemerintah Belanda
yang sedang berjuang menghadapi konflik dengan Spanyol.Agar dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, VOC diberi hak Istimewa (hak Octroi), yaitu :
a. Dianggap sebagai wakil pemerintah
Belanda di Asia.
b. Hak monopoli dagang di
wilayah-wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika
c. Hak memiliki angkatan perang dan
membangun benteng pertahanan
d. Hak menyatakan perang dan atau
membuat perjanjian secara adil dengan penguasa pribumi.
e. Hak mengangkat pegawai
f. Hak memungut pajak
g. Hak melakukan pengadilan dan hak
mencetak serta menyebarkan uang sendiri.
Beberapa Kebijakan yang
diberlakukan oleh VOC di Indonesia antara lain:
1. Verplichte Leverantie :
Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC.
2. Contingenten : Kewajiban
bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
3. Ekstirpasi : Hak VOC untuk menebang atau menggagalkan panen
rempah-rempah agar tidak terjadi Over Produksi yang dapat menurunkan harga
rempah-rempah.
4. Peraturan tentang ketentuan areal
dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
5. Pelayaran
Hongi, yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu Kora-kora
(perahu perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli dagang VOC dan menindak
pelanggarnya.
Sebab-sebab
Kejatuhan VOC:
1. Biaya perang
yang besar dalam menghadapi perlawanan Bangsa Indonesia sehingga menghabiskan
kas Negara.
2. Gaji pegawai
yang rendah dan tidak sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sehingga
mendorong mereka melakukan Korupsi. Korupsi tersebut otomatis menjadikan
pemasukan Negara berkurang drastic.
3. Kekalahan
VOC menghadapi persaingan dagang dengan pedagang Eropa maupun pedagang Asia
lainnya.
4. Hutang VOC
yang besar akibat dalam keadaan merugi tetapi tetap membayarkan keuntungan
kepada pemegang Saham.
5. Terjadinya
perang Inggris, Belanda dan Perancis sehingga menjadikan jalur perdagangan
tidak aman dan adanya blokade-blokade dagang
d. Inggris
Pemerintahan
inggis mulai menguasai Indonesia sejak tahun1811 pemerintahan
inggis mengangkat Thomas Stamford raffles (TSR) sebagai gubernur jendral
di Indonesia . ketika TSR bekuasa sejak 17 september 1811, ia telah menempuh
beberapa langkah yang di di pertimbangkan, baik di bidang ekonomi,social
dan budaya.
Penyerahan
kembali wilayah Indonesia yang di kuyasai inggis di loaksanakan pada tahun 1816
dalam suatu penandatanganan perjanjian. Pemerintah di wakili oleh john
fendall, sedangkan pihak dari belanda di wakili oleh Van der
Cappelen. Sejak tahun 1816, berhakir kekuasaasn inggis di indonesia
Pada tahun
1811 louis napoleon mencopot kedudukan daendels, dengan alasan terlalu
keras dalam menjalankan pemerintahan. Sebagai gantinya, dianggap jenderal
janssens. Dalam masa pemerintahannya , janssens menghadapi kesulitan
memulihkan pertahan yang belum stabil.
Pada tanggal
3 agustus 1811 inggris muncul di batapia. Peperangan tidak terlelakkan
lagi. Janssens kalah dan menyerah dalam perjanjian tuntang. pulau jawapun
berpindah tangan ke inggris.
Wilayah
bekas hindia-belanda di serahkan kepada Thomas Stamford raffles sebagai
penguasa baru. Raffles tidak begitu lama memerintah hindia-belanda , karena di
eropa sedang terjadi perubahan politik baru, inggris dapat menguasai prancis.
Inggris kemudian mengadakan perjanjian dengan belanda, yang di kenal dengan
nama perjanjian London.
Isinya: belanda akan menerima kembali tanah jajahnya
yang dulu direbut prancis.
Penyerahan
wilayah hindia-belanda dari Inggris kepada belanda berlangsung pada
tanggal 9 agustus 1816. sejak peristiwa itu, berhakirlah penjajahan inggris di
wilyah hindia-belanda. Pada tanggal 19 agustus 1816, beslangsung penyerahaan
kekuasaan atas Indonesia dari inggis kepada belanda. Pihak belanda d
wakili oleh sebuah komisariat jenderal yang terdiri atas mr.elout, van
der capellen, dan buyskess. Sementara pihak inggris d wakili oleh john
fendall. Penyerahan kekuasaan itu di adakan di London, inggis, yang
kemudaian dikenal dengan convention of London. Penyerahaan
kekuasaan itu dilakukan setelah kekuasaan kaisar napoleon
bonaparter jatuh. Hal itu berarti raja lowewijik napoleon di belanda juga
berakhir. Negeri belanda tidak lagi di kuasai Prancis.
VI.
Akibatnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat Bagi Bangsa Indonesia
Masuknya
kekuasaan bangsa Asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan
politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi bangsa Indonesia sebagai berikut:
1. Politik
Baik
Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern. Para Bupati
dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan
bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati telah
menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial.
Belanda dan
Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal
pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.
Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan
kekuasaan pribumi mulai runtuh.
2. Sosial
Ekonomi
Eksploitasi
ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi bangsa
Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan
nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar digantikan
oleh para pejabat Belanda.
Kebijakan
tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai
penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang
perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa
Indoensia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis
tanaman baru serta cara memeliharanya.
Dengan
dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka:
-
Pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing
sehingga gulung tikar.
-
Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra
kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
-
Untuk mendukung program penanaman modal Barat di
Indonesia pemerintah pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan
tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa)
-
Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi
pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar
di kalangan petani.
-
Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan
berkembang ke pedalaman.
Kemunduran
perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di
pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada
tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami
kemerosotan
3. Budaya
Tindakan
pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan
menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional
penguasa pribumi.
Upacara dan
tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian
ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
Dengan
merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan
mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V
memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab
Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Latar belakang datangnya bangsa
Barat ke Indonesia di karenakan jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki
Usmani (1453), adanya berbagai penemuan di bidang teknologi, semangat untuk
melanjutkan perang salib.
Orang-orang Eropa telah menemukan
harta yakni Kepulauan Nusantara, penghasil rempah-rempahyang ibaratkan sebagai
“Mutiara Dari Timur”.
Bangsa
Eropa mencari daerah penghasil rempah-rempah melalui penjelajahan samudra.
DAFTAR
PUSTAKA
http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/21/15462892/Mutiara.dari.Timur.Indonesia.yang.Kerap.Terlupa
http://makalasiswasmkkesgtlo.blogspot.com/2014/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://sejarahgampang.blogspot.com/2014/08/memahami-motivasi-nafsu-dan-kejayaan.html
http://vigieland.blogspot.com/2012/10/latar-belakang-kedatangan-bangsa-eropa.html
http://fitrikitting.blogspot.com/2010/01/alasan-bangsa-eropa-datang-ke-indonesia.html
http://vigieland.blogspot.com/2012/10/latar-belakang-kedatangan-bangsa-eropa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar